Perhatikan 7 Hal Ini Supaya Aman di Jalan
Bagaimanapun kondisinya, kamu harus tetap mengutamakan prinsip safety driving di jalan. Jangan pernah berperilaku buruk karena akan merugikan kamu dan pengguna jalan lainnya. Meski demikian, masih banyak pengguna jalan yang berlaku seenaknya dan tidak mempedulikan keselamatan berkendara yang berakibat terjadinya kecelakaan. Sebenarnya seperti apa cara berkendara yang baik di jalan? Ini beberapa di antaranya.
Jaga jarak aman
Posisikan kendaraan pada jarak yang aman dengan kendaraan yang ada di depan. Apalagi kalau sampai menempel dan berkesan mengintimidasi. Beri sedikit ruang pengereman yang sesuai, sehingga kamu selalu siap ketika mobil di depan berhenti mendadak. Aturan praktis yang baik adalah menjaga jarak minimal tiga detik dari kendaraan di depan. Semakin kencang mobil kamu, semakin jauh jarak amannya.
Hati-hati blindspots
Blindspot adalah area yang tidak bisa terdeteksi oleh mata meski kamu menggunakan alat bantu penglihatan seperti kaca spion sekalipun. Lakukan pemeriksaan sebelum berpindah jalur. Kalau kurang yakin dengan spion, jangan segan untuk menoleh. Di negara seperti Australia, kamu bisa kena tilang kalau pindah jalur tanpa menengok terlebih dahulu ke samping (shoulder check). Selain memahami blindspots mobil sendiri, kamu juga harus menyadari blindspots pada kendaraan lain jadi bisa mempertimbangkan jarak aman saat berkendara. Kendaraan besar seperti bus dan truk punya blindspots yang sangat luas. Beri mereka ruang untuk bergerak guna menghindari kecelakaan.
Posisikan spion dengan tepat
Spion adalah perpanjangan dari mata kamu saat mengemudikan mobil dan tools keselamatan berkendara yang sangat penting. Posisikan kaca spion dengan sudut agak sedikit keluar, sehingga kamu bisa lebih banyak melihat jalan dibanding bodi mobil kita sendiri. Manfaatkan kaca spion, baik luar maupun dalam, saat manuver, seperti ketika pindah jalur, belok, dan mundur untuk parkir. Meski di jalan lurus seperti jalan tol dan kondisi aman, kamu mesti tetap mengecek kaca spion untuk memastikan kondisi jalan di belakang tetap aman.
Atur emosi
Tidak jarang banyak pengemudi di jalan yang tidak teratur, memotong jalan sembarangan, dan tidak memberi sinyal belok atau menyalip dengan tepat. Menghadapi pengemudi seperti itu, jangan hilang kesabaran, atau semakin memanaskan situasi, karena ini bukan hal yang baik dilakukan. Semakin tinggi emosi kamu, semakin besar peluang untuk melakukan kesalahan receh namun berdampak fatal.
Memberikan sinyal
Salah satu yang membuat berkendara menjadi aman dan nyaman, yaitu melakukan komunikasi secara tepat dengan pengendara lain. Seperti ketika ingin menyalip, beri sinyal lampu atau klakson, atau berbelok dengan lampu sein. Sinyal-sinyal tersebut jangan sampai diabaikan.
Jangan terdistraksi
Driving is a full time job! Artinya, kamu harus konsentrasi sepanjang waktu pada lingkungan sekitar dan fokus mengemudi dengan benar. Salah satu faktor distraksi yang paling umum dan sering diabaikan adalah bermain ponsel sambil berkendara. Sehebat-hebatnya kamu mengatur perhatian, akan ada momen kamu abai pada situasi dan kondisi sehingga gagal mengantisipasi saat terjadi sesuatu di depan.
Mengemudi dengan santun
Tidak ada alasan buat kamu untuk melakukan tindakan agresfi di jalan, meski dengan alasan terlambat atau apapun itu. Ingatlah bahwa jalan raya adalah hak seluruh pengguna jalan dan kamu harus berbagi dengan yang lainnya.
Mengemudilah dengan rileks dan santai, namun tetap menjaga konsentrasi dan perhatian. Jangan gegabah dalam mengambil keputusan dan ingatlah ada anggota keluarga menunggu di rumah.